Bulan Juli kembali tiba. Bulan dimana sebagian besar orangtua harus berpikir keras untuk mendapatkan lembaga pendididikan yang bisa mengantarkan anaknya kepada keselamatan dunia dan akhirat. Pendidikan itulah yang ditekankan oleh orang tua saat ini. Orang tua boleh tidak sekolah atau hanya lulus SD tapi jangan sampai anaknya mengikuti jejaknya. Hal inilah yang melatarbelakangi orang tua untuk bekerja keras untuk menyekolahkan anaknya setinggi mungkin.
Muhammadiyah sebagai organisasi yang melakukan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar salah satunya dengan mendirikan lembaga pendidikan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan bangsa. Bagaimana tidak proses pencerdasan bangsa salah satunya bergantung dibangku sekolah. Disekolah itulah seorang siswa akan dididik untuk menjadi generasi-generasi masa depan yang cemerlang. Disinilah anak didik mendapatkan berbagai macam ilmu pengetahuan dari guru dan buku. Disini juga mereka akan belajar berpikir dan belajar menghadapi hidup.
Akan tetapi, realita sekarang berkata sebaliknya. Sekolah tidak lagi menjadi tempat untuk mencari ilmu dan berjalannya proses pendidikan. Akan tetapi sekolah menjadi sebuah tempat lahirnya genk-genk yang berujung pada tawuran pelajar, kelompok-kelompok yang akhirnya menjadi pecandu dan penyalur obat terlarang, dan kumpulan-kumpulan yang hanya dijadikan pemuas nafsu sesaat. Walaupun tetap ada dari mereka yang aktif mengikuti kajian Islam.
Keprihatinan ini sudah merebak dikalangan masyarakat Indonesia. Semua lembaga pendidikan tidak terkecuali yang didirikan Muhammadiyah tidak bisa lepas dari sorotan tersebut. Masyarakat sudah mulai resah dan gelisah dengan keadaan yang seperti ini, sehingga keraguanlah yang timbul.
Lembaga pendidikan tidak terkecuali Muhammadiyah harus mulai berbenah melihat hal ini. Kejelian dan kecermatan dari pendidik sangat diharapkan untuk kemajuan moral anak didik. Pembinaan mulai awal siswa masuk dan pembinaan organisasi intra sekolah yang dalam Muhammadiyah disebut IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) menjadi sebuah hal yang niscaya mengingat semakin akutnya permasalahan moral pelajar. Ketika awal sudah baik maka diharapkan kedepannya akan lebih baik, tapi jika awal sudah tertatih-tatih maka akhirnya akan terbata-bata. Organisasi intra menjadi penting dikarenakan disanalah anak didik akan dilatih untuk bergaul, berorganisasi, merencanakan sesuatu, dan tentunya mereka yang diorganisasi akan berusaha untuk menjadi contoh bagi anggotanya. Selain itu dalam organisasi anak didik akan belajar untuk mengatur orang lain.
Fortasi (Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa) sebagai awal dalam pembinaan siswa menjadi hal yang penting dalam sebuah sebuah proses pembelajaran dan pendidikan di sekolah, juga menjadi titik awal dari sebuah proses yang sangat panjang. Di sinilah akan dikenalkan dunia pelajar dunia Islam dan tentunya Dunia Muhammadiyah. Juga akan dikenalkan bagaimana menjadi seorang pemimpin dan mempin sebuah organisasi. Diharapkan dengan fortasi ini anak didik dapat memposisikan diri sebagai manusia yang terdidik dan bermoral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar